14 April 2009

Universitas Terbuka - Hanya 20 Persen Mahasiswa yang Belajar "Online"

Tangerang, Kompas - Hingga saat ini, kurang dari 20 persen mahasiswa Universitas Terbuka yang mampu memanfaatkan pembelajaran secara online atau tutorial online. Rendahnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di kalangan mahasiswa UT ini karena masih minimnya kemampuan mengakses internet.

M Atwi Suparman, Rektor UT, di sela-sela peresmian gedung di lingkungan UT di Tangerang, Senin (13/4), mengatakan, sebenarnya sebagai institusi penyelenggara pendidikan jarak jauh, kuliah dengan berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di UT sudah siap. Pendidikan berbasis TIK juga sangat efektif untuk UT yang mahasiswanya tersebar.

"Yang belum siap justru mahasiswanya karena mereka tidak punya akses yang bagus terhadap internet," kata Atwi.

Padahal, kata Atwi, fasilitas layanan kuliah lewat internet sudah disediakan. Namun, pemanfaatan layanan e-book store, yang memungkinkan mahasiswa memesan sumber belajar secara online, rendah. Mereka lebih suka ada toko buku konvensional. Layanan ujian online pun tidak dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa UT yang 98 persen mahasiswanya berstatus sebagai pekerja atau karyawan.

Terutama guru

Tian Belawati, Pembantu Rektor I UT, menjelaskan, dari sekitar 530.000 mahasiswa UT yang tersebar di seluruh Tanah Air, baru 6.000 mahasiswa yang tercatat memanfaatkan tutorial online.

"Mahasiswa UT masih belum maksimal memanfaatkan internet sebagai media belajar, seperti tutorial online. Yang rendah itu terutama dari kalangan mahasiswa yang bekerja sebagai guru," kata Tian.

Untuk memacu penggunaan internet di kalangan mahasiswa, UT memberikan poin tambahan untuk mahasiswa tingkat akhir yang melakukan bimbingan online dalam pembuatan tugas akhir program. Pada tahun 2020, ditargetkan sudah 35 persen mahasiswa UT yang memanfaatkan internet sebagai media belajar.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo yang meresmikan pembangunan fisik di UT mengatakan, UT termasuk perguruan tinggi yang membuka akses yang paling luas kepada masyarakat. Karena itu, peningkatan mutu mutlak diberikan dalam pembelajaran bagi mahasiswa.

"Pemanfaatan TIK harus terus dikembangkan," ujarnya.

Menteri juga meminta agar sumber belajar dan dosen yang bermutu diperkuat.

"Dengan demikian, kualitas UT tidak kalah dengan mahasiswa dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan perkuliahan secara tatap muka," ujar Bambang. (ELN)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/14/05000092/hanya.20.persen..mahasiswa.yang.belajar.online

Tidak ada komentar: