Ketua Subrayon 33 Kota Probolinggo Sunardi, Selasa (21/4), mengatakan bahwa para siswi yang menikah tersebut berasal dari sejumlah sekolah di subrayon 33. Dalam daftar peserta UN yang dibuat beberapa bulan lalu 11 siswi tersebut masih tercantum, tetapi saat penyelenggaraan UN mereka tidak ikut karena menikah.
Menurut Sunardi, setiap tahun selalu ada siswi kelas III yang keluar dari sekolah karena menikah dini. Jumlahnya turun-naik setiap tahun.
SMS kunci jawaban soal
Sementara itu, pesan singkat (SMS) yang menyerupai kunci jawaban UN tingkat SMA sederajat beredar di kalangan siswa peserta UN di sejumlah kota seperti di Ambon, Pontianak, Bandung, dan kota-kota lainnya. Pesan singkat itu berisi kunci jawaban soal-soal pilihan ganda yang diujikan. Akan tetapi, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku memastikan tidak ada kebocoran soal dan pesan singkat tersebut bohong.
Salim Kairoty, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, Selasa, menjelaskan, pada hari pertama UN beredar SMS kunci jawaban soal Bahasa Indonesia dan pada hari kedua kunci jawaban soal Bahasa Inggris.
"Saya pastikan tidak ada kebocoran soal. Kunci jawaban itu sudah ada yang membandingkan, ternyata tidak benar jawabannya," ujar Salim.
Ia mengimbau para siswa tidak terpengaruh dengan SMS jawaban soal-soal UN itu. Kunci jawaban itu dinilai oleh Salim sebagai usaha pembodohan dan sangat merugikan para siswa. "Kami sudah informasikan kepada para siswa supaya percaya diri dan tidak terpengaruh dengan kunci jawaban itu," ujar Salim.
Sejumlah siswa SMKN 2 Kota Bandung mengatakan, kunci jawaban itu beredar sejak pagi hari. Namun, sebagian besar siswa tidak terpengaruh dengan kunci jawaban palsu tersebut.
Akan tetapi, di Pontianak, Kalimantan Barat, seorang siswa dilaporkan pengawas karena mencontek kunci jawaban soal yang disebarkan lewat SMS. Padahal, kunci jawaban itu palsu.
Di Solo dan kota-kota lainnya, pengawasan pelaksanaan UN diperketat. Hingga hari kedua UN belum ada laporan tentang dugaan kecurangan atau gangguan lainnya.
Ketua Tim Pemantau Independen UN Kota Solo Sugiyanto mengatakan, tahun ini pemantauan dilakukan lebih ketat untuk menjamin kredibilitas UN.(RAZ/DEE/LAS/GAL/DEN/EKI/CAS/WHY/JON/ANG/RAZ/DEE/LAS)http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/22/0351202/11.siswi.tak.ikut.un.karena.menikah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar