Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Jumat (30/5) pagi, meresmikan Pusat Buku Indonesia yang bertempat di lantai 3 Gedung Kelapa Gading Trade Centre (KTC), jalan Boulevard Barat Raya, Jakarta Utara.
Pusat Buku yang pernah dicita-citakan oleh kalangan penerbit buku yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) selama 30 tahun yang lalu itu terdiri dari sekitar 258 toko dan penerbit. Dalam acara itu hadir Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Ketua Umum Ikapi Setia Dharma Madjid.
Dalam sambutannya, Wapres Kalla mengingatkan kembali rangkaian buku hingga konsumen yang diawali mulai dari penulis, penerbit, percetakan, toko buku dan konsumen atau masyarakat pembaca. Oleh sebab itu, jika fungsi-fungsi dalam rangkaian buku itu tidak berjalan, maka hal itu menyebabkan buku menjadi sedikit dan menjadi mahal.
"Kalau penerbit langsung menjual bukunya ke sekolah-sekolah, maka fungsi toko buku sebagai distribusi buku tidak akan berjalan. Akibatnya, buku yang dijual di toko sedikit dan tidak ada. Yang banyak dijual novel dan komik-komik.Itu, karena yang dicetak sedikit. Karena dicetaknya sedikit, maka harga jual buku pun menjadi mahal," ujar Wapres.
Oleh sebab itu, Wapres Kalla meminta agar peran dan fungsi toko dikembalikan lagi ke peran dan fungsi awalnya agar distribusi buku bisa berjalan dengan baik kembali. Tentang harga kertas, menurut Wapres, dengan Indonesia dikenal sebagai produsen kerta, diharapkan harga kertas sebagai bahan baku untuk buku tidak menjadi mahal. (HAR)
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/30/11371230/wapres.resmikan.pusat.buku.indonesia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar